Latest topics
» Convert/Load Sony HDR-PJ380 AVCHD MTS footage in FCP X by lydia870622 Tue Oct 29, 2013 3:54 pm
» Transcode MTS to DNxHD .mov to work with Canon XA20 in Avid MC
by lydia870622 Mon Oct 28, 2013 2:27 pm
» How to Rip and put DVD movies onto HTC One Max
by lydia870622 Fri Oct 25, 2013 4:21 pm
» VOB to MOV-How to Convert VOB to QuickTime MOV on Mac/Windows
by lydia870622 Tue Oct 22, 2013 4:50 pm
» Convert Canon XA10 1080p mts to a mac most compatible format for FCP/iMovie/FCE
by lydia870622 Mon Oct 21, 2013 3:03 pm
» Importing Nikon D3S/D7100 footage into Premiere Pro for smooth editing
by lydia870622 Fri Oct 18, 2013 4:54 pm
» How to Open Canon 5D Mark III/II videos in Windows Movie Maker
by lydia870622 Fri Oct 18, 2013 3:17 pm
» Best way to Get DVD movies playable on iPhone 5S/SC
by lydia870622 Tue Oct 15, 2013 4:59 pm
» The easiest way to rip DVD on Mac OS X with the right subtitles
by lydia870622 Tue Oct 15, 2013 3:14 pm
» Codec to Move MOV files from Canon T5i/T4i/T3i to Vegas Pro
by lydia870622 Sat Oct 12, 2013 12:06 pm
User Yang Sedang Online
Total 22 uses online :: 0 Terdaftar, 0 Tersembunyi dan 22 Tamu Tidak ada
User online terbanyak adalah 75 pada Wed Oct 30, 2024 3:10 pm
Top posters
lydia870622 (240) | ||||
vivian058 (90) | ||||
Naruto (38) | ||||
sharingan (37) | ||||
zyp0426 (29) | ||||
tutubebe99 (22) | ||||
jacknjchn (20) | ||||
Josh520 (19) | ||||
JennyKo (17) | ||||
lulu (13) |
Edit Canon MXF videos natively in Avid Media Composer
Tue Jul 31, 2012 8:52 pm by vivian058
Rewrap Canon MXF files natively for Avid Media Composer
Summary: This guide shows how to transcode Canon MXF files natively for use in Avid Media Composer with best MXF to Avid converter.
"I have a Canon XF camcorder, its recordings are in MXF format, now I want to import Canon MXF files to Avid Media Composer for editing, I want to keep the original data of the MXF footage, is there a good way to transcode/rewrap Canon MXF files natively for Avid Media Composer?"
As we know, …
Summary: This guide shows how to transcode Canon MXF files natively for use in Avid Media Composer with best MXF to Avid converter.
"I have a Canon XF camcorder, its recordings are in MXF format, now I want to import Canon MXF files to Avid Media Composer for editing, I want to keep the original data of the MXF footage, is there a good way to transcode/rewrap Canon MXF files natively for Avid Media Composer?"
As we know, …
Comments: 0
Problem "Error Compiling Movie" for exporting MXF files from Canon XF to Adobe Premiere
Tue Jul 24, 2012 11:48 am by vivian058
Problem "Error Compiling Movie" for exporting MXF files from Canon XF to Adobe Premiere
Canon XF camcorder are very excellent, many professional users got this series camcorder to record vivid videos. Canon XF camcorder recorded video format is MXF, which is not easy to use, you may encounter many problems when dealing with this video format.
Recently, a users complaining that he always …
Canon XF camcorder are very excellent, many professional users got this series camcorder to record vivid videos. Canon XF camcorder recorded video format is MXF, which is not easy to use, you may encounter many problems when dealing with this video format.
Recently, a users complaining that he always …
Comments: 0
Sejarah Perang Browser Pertama
Halaman 1 dari 1
Sejarah Perang Browser Pertama
Perang browser bisa dilacak awalnya sejak Netscape Navigator dan Internet Explorer. Dua kubu itu berseteru memperebutkan pasar pengguna Internet yang ketika itu boleh dibilang tidak seberapa. Perlu diketahui bahwa browser pertama Netscape bernama Mosaic Netscape baru kemudian baru diubah menjadi Netscape Navigator. Mosaic kerap dianggap sebagai aplikasi browser pertama di dunia meskipun sebelumnya sudah ada WorldWideWeb alias Nexus yang merupakan browser pertama di dunia.
Mulai dari tahun 1995 World Wide Web telah menerima perhatian dari media masa. Netscape pada saat itu merupakan browser yang paling banyak digunakan orang, sedangkan Microsoft dengan lisensi Mosaicnya merilis Internet Explorer 1.0 bersama Microsoft Windows 95 Plus! di Agustus.
Pertempuran antar kedua browser ini dilakukan dengan saling mengeluarkan versi terbaru dengan tambahan segudang fitur. Sebab, dalam pertempuran tersebut jika ada yang memiliki fitur yang kurang akan dianggap ketinggalan. Selama perlombaan penambahan fitur selama itu akhirnya muncul tag Blink (membuat tulisan kedap-kedip), Marquee (tulisan berjalan), Font(mengatur huruf di HTML), Javascript (Microsoft menandingi dengan JScript). IE 3 sendiri, untuk pertama kalinya, dipersenjatai dengan kemampuan untuk mendukung implementasi Cascading Style Sheets (bahasa yang mengatur tampilan website di zaman sekarang).
Pada masa itu dikarenakan masing-masing terus menambah fitur dan bukannya mengikuti standar, sehingga antara satu browser dengan yang lainnya semakin jauh berbeda. Akibatnya pembuat website biasanya terpaksa memilih salah satu browser untuk membuat website. Jadi, masa itu tulisan ‘best viewed in Netscape’ atau ‘best viewed in Internet Explorer’ merupakan hal yang biasa.
Meski arena pertempurannya belum terlalu besar, persaingan kedua kubu Netscape dan Microsoft sudah sangat sengit. Pada bulan Oktober 1997 misalnya, pihak Microsoft meluncurkan Internet Explorer (IE) 4.0 dengan sebuah pesta besar-besaran di San Francisco. Malam hari setelah pesta, sekelompok orang yang diduga dari Microsoft berniat iseng dan meletakkan logo IE besar di halaman kantor Netscape.
Pihak Netscape, yang kerap bermalam di kantor, mengetahui akan aksi iseng tersebut dan memutuskan untuk melakukan “pembalasan”. Sebelum ada yang sempat melihat lambang huruf “e” warna biru itu mejeng di depan kantor Netscape, beberapa pegawai Netscape menggulingkannya, menuliskan “Netscape Now” dan meletakkan maskot mereka, seekor kadal bernama Mozilla di atasnya. Sebagai tambahan di kartu dino itu ditulis “Netscape 72, Microsoft 18″ yang merujuk ke persentase distribusi masing-masing browser. Akibatnya, muncullah insiden “Mozilla menginjak IE” yang terkenang sepanjang masa.
Rilis IE 4 merupakan salah satu penyebab keadaan berbalik. IE 4 terintegrasi dengan Microsoft Windows. Dibantu dengan sudah semakin banyaknya pengguna Windows, otomatis dengan membundel IE secara gratis ke dalam Windows, memukul telak Netscape. Alih-alih pengguna harus mendapatkan browser lain dengan mendownload atau instalasi lagi, karena IE sudah ada dari sononya. Sebagian besar orang mengecam langkah ini baik dari pihak profesional maupun industri IT.
Netscape kemudian mengambil langkah melawan kedigdayaan browser rakitan Microsoft. Misalnya pengaduan kasus monopoli yang untuk pertama kalinya diumumkan oleh Jaksa Agung Janet Reno pada Oktober 1997. Reno, berdasarkan pengaduan Netscape, menyatakan Microsoft telah melakukan pelanggaran atas UU Anti-Monopoli “Sherman Act 1890″ lantaran menggratiskan IE 3.0 yang dirilis pada bulan Agustus 1996 dan mengikatnya (bundled) pada sistem operasi Windows 95.
Berdasarkan pengadilan dan pemeriksaan bukti-bukti yang alot, akhirnya pada Juli 2001 Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat memerintahkan Microsoft untuk melepas ikatan antara IE dengan seluruh sistem operasi Microsoft, tanpa terkecuali. Walhasil, pengguna komputer kini dapat memilih, menginstal dan menghapus browser yang dikehendaki. Selain itu, Microsoft juga diharuskan menghapus kebijakannya mengenai keharusan para pembuat PC memasang icon IE di Start Menu saat menginstal sistem operasi Windows. Selain harus mematuhi keputusan-keputusan MA tersebut, pada Oktober 2001 Microsoft juga merevisi kebijakannya yang selama ini mengharamkan pengguna browser non IE untuk mengunjungi situs-situs populer yang dikelola oleh Microsoft Network (MSN).
Salah satu situs yang dikelola oleh MSN adalah Hotmail.com, situs layanan web mail gratis yang diakuisisi Microsoft pada bulan Januari 1998 . Dengan revisi tersebut, para pengguna browser non IE yang selama ini secara otomatis akan diarahkan ke tempat untuk mendownload IE apabila mengunjungi situs-situs MSN, kini tidak akan lagi mengalami pembedaan tersebut. Bayangkan saja, pengguna aktif e-mail Hotmail.com menurut Microsoft adalah lebih dari 100 juta anggota per bulan Mei 2001, meningkat berkali-kali lipat dari angka 9 juta anggota saat diakuisisi.
Sayang seribu sayang, keputusan MA Amerika tersebut sudah sangat terlambat! IE secara perlahan, namun pasti, menggerus pangsa pengguna browser Netscape. Sebenarnya IE 3.0 mengadopsi teknologi Netscape 2.0 yang dirilis pada Maret 1996, ditambah dengan kemampuan Visual Basic Script (VBS). Netscape 2.0 merupakan browser pertama yang mengusung teknologi frames, Java, Javascript, Plug-ins dan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Bahkan Microsoft saat peluncuran IE 3.0 menyatakan secara tegas bahwa 79% dari pengguna browser yang telah disurvei secara independen sebelumnya, lebih memilih menggunakan IE 3.0 beta 2 ketimbang Netscape beta yang dirilis pada bulan Juli 1996.
Gerusan tersebut makin parah ketika Microsoft pada bulan Oktober 1997 merilis IE 4.0 yang diikat erat pada desktop Windows 98 dengan teknologi Active Desktop. IE 4.0, dengan penampilan dan kemampuan yang sangat ditingkatkan dari pendahulunya IE 3.0, ditambah dengan teknologi ActiveX, menjadi senjata pamungkas yang akan mengakhiri dinasti Netscape. Netscape ditikam oleh IE, yang notabene adalah saudara kandungnya sendiri.
Bahkan langkah Netscape untuk menggratiskan semua browsernya, termasuk menggratiskan source codenya, terhitung sejak Januari 1998 tidak dapat berbuat banyak. Padahal, sebelum IE 3.0 dirilis, Netscape telah menguasai 80% pangsa pengguna browser di seluruh dunia. Untuk selanjutnya, versi demi versi terus berlanjut, menandakan perang browser yang berkepanjangan. Tentu saja perang yang tidak seimbang.
Perang Netscape dan Microsoft pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Microsoft sekitar tahun 1998. Berbagai faktor mendorong kekalahan Netscape, mulai dari dominannya Microsoft di pasar sistem operasi hingga kelemahan Netscape Navigator dari sisi teknis.
Meski sudah kalah, bukan berarti diam saja. Sebelum kematiannya, Netscape masih sempat menjalankan satu langkah yang terbukti efektif. Strategi ini yakni menerapkan Open Source, yaitu membuka kode penyusun Netscape kepada komunitas pengembang yang luas di dunia. Strategi nekat tersebut terbukti ampuh. “Almarhum” Netscape melahirkan yayasan yang menggunakan nama dari maskot tim Netscape, The Mozilla Foundation. Bersama-sama, sekumpulan software developer di Mozilla mengembangkan browser bernama Mozilla. Ironisnya, browser berlambang kadal raksasa itu juga dikritik karena memiliki ukuran yang besar dan memberatkan memori komputer. Ukuran besar itu terjadi karena Mozilla sebenarnya merupakan sebuah paket aplikasi yang terdiri atas browser, e-mail client, dan editor HTML.
Tim Mozilla terus mengembangkan browsernya hingga suatu ketika mereka membangun ulang Mozilla menjadi Firefox atau nama lengkapnya Mozilla Firefox. Rubah api ini diibaratkan burung api phoenix yang bangkit dari abu-abu Mozilla dan Netscape.
Memang awalnya Firefox akan dinamai Phoenix, tetapi tersandung masalah hak cipta dan merek dagang. Nama Firebird pun sempat diajukan sebelum akhirnya dipilih nama Firefox. Awalnya Firefox diintip dengan kekhawatiran bahwa ia hanyalah si kadal raksasa yang berubah wujud. Namun kemudian, publik jatuh cinta pada browser yang ramping itu. Firefox menjadi pilihan banyak pihak.
Semenjak semakin populernya Firefox, akhirnya perang browser yang kedua dalam dunia IT dimulai…
http://www.computesta.com/blog/sejarah-perang-browser-pertama.rb/comment-page-1#comment-234
Mulai dari tahun 1995 World Wide Web telah menerima perhatian dari media masa. Netscape pada saat itu merupakan browser yang paling banyak digunakan orang, sedangkan Microsoft dengan lisensi Mosaicnya merilis Internet Explorer 1.0 bersama Microsoft Windows 95 Plus! di Agustus.
Pertempuran antar kedua browser ini dilakukan dengan saling mengeluarkan versi terbaru dengan tambahan segudang fitur. Sebab, dalam pertempuran tersebut jika ada yang memiliki fitur yang kurang akan dianggap ketinggalan. Selama perlombaan penambahan fitur selama itu akhirnya muncul tag Blink (membuat tulisan kedap-kedip), Marquee (tulisan berjalan), Font(mengatur huruf di HTML), Javascript (Microsoft menandingi dengan JScript). IE 3 sendiri, untuk pertama kalinya, dipersenjatai dengan kemampuan untuk mendukung implementasi Cascading Style Sheets (bahasa yang mengatur tampilan website di zaman sekarang).
Pada masa itu dikarenakan masing-masing terus menambah fitur dan bukannya mengikuti standar, sehingga antara satu browser dengan yang lainnya semakin jauh berbeda. Akibatnya pembuat website biasanya terpaksa memilih salah satu browser untuk membuat website. Jadi, masa itu tulisan ‘best viewed in Netscape’ atau ‘best viewed in Internet Explorer’ merupakan hal yang biasa.
Meski arena pertempurannya belum terlalu besar, persaingan kedua kubu Netscape dan Microsoft sudah sangat sengit. Pada bulan Oktober 1997 misalnya, pihak Microsoft meluncurkan Internet Explorer (IE) 4.0 dengan sebuah pesta besar-besaran di San Francisco. Malam hari setelah pesta, sekelompok orang yang diduga dari Microsoft berniat iseng dan meletakkan logo IE besar di halaman kantor Netscape.
Pihak Netscape, yang kerap bermalam di kantor, mengetahui akan aksi iseng tersebut dan memutuskan untuk melakukan “pembalasan”. Sebelum ada yang sempat melihat lambang huruf “e” warna biru itu mejeng di depan kantor Netscape, beberapa pegawai Netscape menggulingkannya, menuliskan “Netscape Now” dan meletakkan maskot mereka, seekor kadal bernama Mozilla di atasnya. Sebagai tambahan di kartu dino itu ditulis “Netscape 72, Microsoft 18″ yang merujuk ke persentase distribusi masing-masing browser. Akibatnya, muncullah insiden “Mozilla menginjak IE” yang terkenang sepanjang masa.
Rilis IE 4 merupakan salah satu penyebab keadaan berbalik. IE 4 terintegrasi dengan Microsoft Windows. Dibantu dengan sudah semakin banyaknya pengguna Windows, otomatis dengan membundel IE secara gratis ke dalam Windows, memukul telak Netscape. Alih-alih pengguna harus mendapatkan browser lain dengan mendownload atau instalasi lagi, karena IE sudah ada dari sononya. Sebagian besar orang mengecam langkah ini baik dari pihak profesional maupun industri IT.
Netscape kemudian mengambil langkah melawan kedigdayaan browser rakitan Microsoft. Misalnya pengaduan kasus monopoli yang untuk pertama kalinya diumumkan oleh Jaksa Agung Janet Reno pada Oktober 1997. Reno, berdasarkan pengaduan Netscape, menyatakan Microsoft telah melakukan pelanggaran atas UU Anti-Monopoli “Sherman Act 1890″ lantaran menggratiskan IE 3.0 yang dirilis pada bulan Agustus 1996 dan mengikatnya (bundled) pada sistem operasi Windows 95.
Berdasarkan pengadilan dan pemeriksaan bukti-bukti yang alot, akhirnya pada Juli 2001 Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat memerintahkan Microsoft untuk melepas ikatan antara IE dengan seluruh sistem operasi Microsoft, tanpa terkecuali. Walhasil, pengguna komputer kini dapat memilih, menginstal dan menghapus browser yang dikehendaki. Selain itu, Microsoft juga diharuskan menghapus kebijakannya mengenai keharusan para pembuat PC memasang icon IE di Start Menu saat menginstal sistem operasi Windows. Selain harus mematuhi keputusan-keputusan MA tersebut, pada Oktober 2001 Microsoft juga merevisi kebijakannya yang selama ini mengharamkan pengguna browser non IE untuk mengunjungi situs-situs populer yang dikelola oleh Microsoft Network (MSN).
Salah satu situs yang dikelola oleh MSN adalah Hotmail.com, situs layanan web mail gratis yang diakuisisi Microsoft pada bulan Januari 1998 . Dengan revisi tersebut, para pengguna browser non IE yang selama ini secara otomatis akan diarahkan ke tempat untuk mendownload IE apabila mengunjungi situs-situs MSN, kini tidak akan lagi mengalami pembedaan tersebut. Bayangkan saja, pengguna aktif e-mail Hotmail.com menurut Microsoft adalah lebih dari 100 juta anggota per bulan Mei 2001, meningkat berkali-kali lipat dari angka 9 juta anggota saat diakuisisi.
Sayang seribu sayang, keputusan MA Amerika tersebut sudah sangat terlambat! IE secara perlahan, namun pasti, menggerus pangsa pengguna browser Netscape. Sebenarnya IE 3.0 mengadopsi teknologi Netscape 2.0 yang dirilis pada Maret 1996, ditambah dengan kemampuan Visual Basic Script (VBS). Netscape 2.0 merupakan browser pertama yang mengusung teknologi frames, Java, Javascript, Plug-ins dan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Bahkan Microsoft saat peluncuran IE 3.0 menyatakan secara tegas bahwa 79% dari pengguna browser yang telah disurvei secara independen sebelumnya, lebih memilih menggunakan IE 3.0 beta 2 ketimbang Netscape beta yang dirilis pada bulan Juli 1996.
Gerusan tersebut makin parah ketika Microsoft pada bulan Oktober 1997 merilis IE 4.0 yang diikat erat pada desktop Windows 98 dengan teknologi Active Desktop. IE 4.0, dengan penampilan dan kemampuan yang sangat ditingkatkan dari pendahulunya IE 3.0, ditambah dengan teknologi ActiveX, menjadi senjata pamungkas yang akan mengakhiri dinasti Netscape. Netscape ditikam oleh IE, yang notabene adalah saudara kandungnya sendiri.
Bahkan langkah Netscape untuk menggratiskan semua browsernya, termasuk menggratiskan source codenya, terhitung sejak Januari 1998 tidak dapat berbuat banyak. Padahal, sebelum IE 3.0 dirilis, Netscape telah menguasai 80% pangsa pengguna browser di seluruh dunia. Untuk selanjutnya, versi demi versi terus berlanjut, menandakan perang browser yang berkepanjangan. Tentu saja perang yang tidak seimbang.
Perang Netscape dan Microsoft pada akhirnya dimenangkan oleh kubu Microsoft sekitar tahun 1998. Berbagai faktor mendorong kekalahan Netscape, mulai dari dominannya Microsoft di pasar sistem operasi hingga kelemahan Netscape Navigator dari sisi teknis.
Meski sudah kalah, bukan berarti diam saja. Sebelum kematiannya, Netscape masih sempat menjalankan satu langkah yang terbukti efektif. Strategi ini yakni menerapkan Open Source, yaitu membuka kode penyusun Netscape kepada komunitas pengembang yang luas di dunia. Strategi nekat tersebut terbukti ampuh. “Almarhum” Netscape melahirkan yayasan yang menggunakan nama dari maskot tim Netscape, The Mozilla Foundation. Bersama-sama, sekumpulan software developer di Mozilla mengembangkan browser bernama Mozilla. Ironisnya, browser berlambang kadal raksasa itu juga dikritik karena memiliki ukuran yang besar dan memberatkan memori komputer. Ukuran besar itu terjadi karena Mozilla sebenarnya merupakan sebuah paket aplikasi yang terdiri atas browser, e-mail client, dan editor HTML.
Tim Mozilla terus mengembangkan browsernya hingga suatu ketika mereka membangun ulang Mozilla menjadi Firefox atau nama lengkapnya Mozilla Firefox. Rubah api ini diibaratkan burung api phoenix yang bangkit dari abu-abu Mozilla dan Netscape.
Memang awalnya Firefox akan dinamai Phoenix, tetapi tersandung masalah hak cipta dan merek dagang. Nama Firebird pun sempat diajukan sebelum akhirnya dipilih nama Firefox. Awalnya Firefox diintip dengan kekhawatiran bahwa ia hanyalah si kadal raksasa yang berubah wujud. Namun kemudian, publik jatuh cinta pada browser yang ramping itu. Firefox menjadi pilihan banyak pihak.
Semenjak semakin populernya Firefox, akhirnya perang browser yang kedua dalam dunia IT dimulai…
http://www.computesta.com/blog/sejarah-perang-browser-pertama.rb/comment-page-1#comment-234
lim34- New Member
- Jumlah posting : 4
Join date : 21.11.10
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik